Breaking News
recent

5 Kecelakaan Pesawat Terbang Yang Menabrak Gunung Versi Permata FM®

Halo para sobat Permata FM® - Kali ini saya akan share 5 kecelakaan pesawat yang menabrak gunung, Saya share ini berdasarkan kejadian yang menimpa pesawat Sukhoi Superjet 100 yang kejadiannya belum lama ini, Pertama" mari kita panjatkan Do'a untuk para korban pesawat Sukhoi Superjet 100 supaya di lancarkan perjalanannya menuju yang Kuasa, Aminnn...

Ok kawan g usah lama-lama basa basinya,, hehehe, ini dia 5 kecelakaan Pesawat yang menabrak gunung:

[-] Agni Air



Satu pesawat milik Agni Air jatuh di Jomsom, Nepal barat, Senin pagi, menewaskan 19 orang sementara itu lima lainnya berhasil diselamatkan hidup-hidup.



"Sembilan belas orang telah dikonfirmasi tewas sementara lima orang lainnya berhasil diselamatkan hidup-hidup," kata sumber-sumber di Nepal. Pesawat itu dalam penerbangan dari kota Pokhara ke Jomsom, Mustang.

Operasi penyelamatan sedang dijalankan. Sebagian besar penumpang adalah orang asing. Yang terluka telah diterbangkan ke rumah sakit untuk perawatan, kata sumber tersebut.

Sesuai laporan, pesawat tersebut jatuh karena mereka gagal saat memutar pesawat di bandara yang sempit. Bagian depan pesawat telah benar-benar rusak.

Sementara itu kantor berita Rusia RIA Novosti mengatakan, pesawat tersebut adalah pesawat turis.

Sedikitnya 13 orang tewas dan delapan lainnya terluka ketika pesawat penumpang Agni Air Dornier 228 jatuh di satu lapangan udara terpencil di Nepal utara, dekat Mustang, pada Senin, kata nepalnews.com.

Pesawat itu lepas landas dari kota kedua Nepal Pokhara, dan turun dekat Jomsom, medan pendaratan pendek yang dikelilingi oleh puncak gunung yang tinggi.

Ada tiga awak lokal di pesawat itu, enam belas orang India dan dua orang asing lainnya.

Menurut laporan Xinhua 19 orang tewas, mengutip sumber di militer Nepal.

Para korban tewas belum diketahui namanya. Salah satu korban selamat di antaranya adalah pramugari R. Haiju, namun kemudian meninggal di rumah sakit Pokhara.

Jomsom merupakan tujuan populer dengan para trekker menuju tempat ziarah di Muktinath di utara Mustang.

Pesawat Agni Air Dornier lainnya jatuh di Makawanpur, Nepal pada Agustus 2010, dan satu pesawat udara Beechcraft 1900D jatuh di dekat ibu kota Kathmandu pada September 2011.

[-] Garuda Indonesia
Garuda Indonesia Penerbangan GA 152 adalah sebuah pesawat Airbus A300-B4 yang jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Indonesia (sekitar 32 km dari bandara dan 45 km dari kota Medan) saat hendak mendarat di Bandara Polonia Medan pada 26 September 1997. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 222 orang dan 12 awak dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah Indonesia. Kecelakaan ini berjenis CFIT (Controlled flight into terrain; bahasa Indonesia: Penerbangan Terkendali Menuju Daratan) dimana sebuah pesawat yang laik terbang dan memiliki kru yang terlatih tanpa sengaja jatuh ke tanah, pegunungan, atau perairan). Pilot umumnya tidak menyadari bahaya di depan hingga semuanya terlambat.
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Medan dan telah bersiap untuk mendarat. Menara pengawas Bandara Polonia kehilangan hubungan dengan pesawat sekitar pukul 13.30 WIB. Saat terjadinya peristiwa tersebut, kota Medan sedang diselimuti asap tebal dari kebakaran hutan. Ketebalan asap menyebabkan jangkauan pandang pilot sangat terbatas dan cuma mengandalkan tuntunan dari menara kontrol Polonia, namun kesalahmengertian komunikasi antara menara kontrol dengan pilot menyebabkan pesawat mengambil arah yang salah dan menabrak tebing gunung. Pesawat tersebut meledak dan terbakar, menewaskan seluruh penumpang dan awaknya.
Dari seluruh korban tewas, ada 44 mayat korban yang tidak bisa dikenali yang selanjutnya dimakamkan di Monumen Membramo, Medan. Di antara korban jiwa, selain warga Indonesia, tercatat pula penumpang berkewarganegaraan Amerika Serikat, Belanda dan Jepang.

[-] American Airlines

American Airlines Penerbangan 965 adalah sebuah pesawat Boeing 757 yang terbang dengan rute Bandara Internasional Miami, menuju ke Bandara Internasional Alfonso Bonilla Aragon, Kolombia. Pesawat ini jatuh di gunung di Buga, Kolombia, disebabkan kesalahan pilot.

Sebelum Menabrak Gunung

Pesawat ini dimiliki oleh maskapai penerbangan American Airlines, dengan nomor registrasi N651AA. American 965 membawa 155 penumpang dan 8 orang kru. Pesawat dengan nomor penerbangan AA 965 ini terjatuh karena kru mengarahkan pesawat menuju sebuah gunung di Kolombia, dan tindakan salah yang diperbuat oleh kru. Padahal, kru pesawat American 965 sangatlah berpengalaman. Namun, tidak dengan Boeing 757. Saat pesawat AA 965 hendak mendarat di Cali, Kolombia, Air Traffic Controller Cali meminta pada pilot jika mereka ingin terbang langsung di pendekatan ke landasan pacu 19 daripada menuju landasan pacu 01. Pada saat bersamaan, angin berhembus dengan tenang. Kemudian, pilot menyetujuinya. Saat melakukan pendekatan, kru salah melakukan tindakan (menghapus data navigasi, sehingga salah mengambil arah), karena pengalaman kurang kru pesawat dengan Boeing 757.

Menabrak Gunung di Buga

Dua belas detik sebelum hancur di gunung, TCAS memberi peringatan bahwa pesawat mendekati wilayah berbahaya. Kapten dan First Officer pesawat berusaha menanjak sebelum menabrak gunung. Tapi, rem pesawat yang mengurangi kecepatan tanjak pesawat, dan terbang menuju ke puncak gunung. Dan akhirnya, pesawat hancur di gunung di Buga itu. Dari 155 penumpang dan 8 orang kru, hanya 4 orang yang selamat. Lebih tepatnya dianggap luka-luka.

Penyebab Kecelakaan (Menurut Aeronautica Civil)

Menurut Aeronautica Civil, penyebab kecelakaan Boeing 757-200 ini adalah sebagai berikut : 1. Kegagalan kru yang cukup untuk merencanakan dan melakukan pendekatan ke landasan pacu 19 di SKCL yang memadai dan penggunaan otomatisasi; 2. Kegagalan kru untuk menghentikan pendekatan ke Cali; 3. Kesadaran kru yang kurang mengenai navigasi vertikal, kedekatan menuju suatu daerah, dan lokasi yang relatif penting dari radio bantuan; 4. Kegagalan kru untuk kembali ke dasar radio navigasi.

Dramatisasi

Kecelakaan ini disiarkan dalam Air Crash Investigation dengan judul Lost (Hilang). Sementara itu, dramatisasi lainnya berjudul Crash In The Mountain (Hancur di Pegunungan).

[-] Budha Airlines
 Wisata berakhir bencana. Itulah yang terjadi pada pesawat kecil tipe turboprop (berbaling-baling) milik maskapai penerbangan Buddha Air di Nepal, Minggu, 25 September. Selesai membawa para wisatawan dalam perjalanan tur ke sekitar kawasan Gunung Everest, pesawat tersebut menabrak lereng gunung dan hancur. Penumpang dan awak pesawat yang seluruhnya berjumlah 19 orang tewas.
Badan pesawat Beechcraft 1900D itu hancur berkeping-keping. Bahkan, sebagian besar juga dalam kondisi hangus. Hanya bagian ekspor yang masih agak utuh.
“Semua orang yang berada di dalam pesawat Buddha Air-103 itu tewas. Pesawat jatuh di kawasan perbukitan Kotdanda,” ujar Kepala Tim SAR Bandara Internasional Tribhuwan, Kathmandu, Bimlesh Lal Karna, kemarin.


Para korban terdiri atas 13 wisatawan asing. Menurut Menteri Pariwisata Nepal Ganeshraj Joshi, mereka adalah 10 warga India, dua Amerika Serikat (AS), dan seorang warga Jepang. Pesawat itu juga membawa tiga penumpang asal Nepal dan tiga kru. Dua wisatawan AS diidentifikasi sebagai Andrew Wade dan Natalie Neilan. Sedangkan turis asal Jepang bernama Toshinoti Uejima.
Sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab kecelakaan. Pesawat jatuh di Bukit Kotdanda di Desa Bisankunarayan, sekitar sepuluh selatan Kathmandu, Ibu Kota Nepal.
Menurut juru bicara kepolisian Binod Singh, salah seorang korban sebetulnya masih hidup saat kecelakaan tersebut. “Kami langsung melarikan dia ke rumah sakit, tetapi dia kemudian tewas,” kata dia.
Singh menyebut, tim SAR sebetulnya telah menemukan seluruh korban. Tapi, evakuasi mengalami kendala. Sebab, helikopter penyelamat tidak bisa segera mendarat di lokasi karena buruknya cuaca.
Reuters yang datang ke lokasi musibah melalui jalan yang berlumpur dan sulit, menyaksikan mayat korban yang hangus dan hancur. Telepon seluler (ponsel), sepatu, dan benda-benda lain milik para korban berceceran di lereng gunung tersebut.
Pesawat milik maskapai swasta tersebut sedang menuju Kathmandu setelah selesai keliling Everest. Buddha Air menawarkan paket Everest Experience kepada wisatawan dengan tarif 8.240 rupee atau sekira Rp1,5 juta per orang untuk terbang keliling puncak gunung tertinggi di dunia itu dan beberapa puncak di sekitarnya selama satu jam dari Kathmandu.
Seorang saksi mata, Haribol Poudel, kepada Avenues Television menceritakan bahwa saat kecelakaan itu terjadi, lokasi sekitar dipenuhi kabut tebal sehingga mengganggu jarak pandang. Setelah menabrak lereng gunung, kata dia, pesawat menimpa atap sebuah rumah di desa sekitar dan kemudian hancur menjadi beberapa bagian. Untungnya, tidak sampai jatuh korban dari kalangan penduduk.
Buddha Air belum memberikan keterangan apapun soal musibah itu. Mereka berjanji akan memberikan pernyataan resmi segera. Tapi, dalam situsnya, maskapai penerbangan tersebut menyatakan bahwa pesawat Beechcraft termasuk paling aman dioperasikan untuk jalur domestik dan sesuai dengan kondisi wilayah pegunungan
[-]  Mimika Airlines
Sebelum jatuh, pesawat Mimika Air jenis Pilatus PK-LTJ menabrak gunung Gergaji. Diperkirakan, pesawat milik Pemda Mimika itu jatuh di dekat Sinak-Ilaga.

"Diperkirakan karena faktor cuaca," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Nurhabri dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Jumat (17/4/2009) pukul 12.30 WIB.

Nurhabri mengatakan, pesawat diperkirakan jatuh pada pukul 10.30 WIT. Pesawat yang terbang dari Ilaga itu hendak menuju Mulia.

Sebelumnya diberitakan, pesawat tersebut kehilangan kontak sebelum jatuh. Sinyal darurat yang dipancarkan pesawat tersebut sudah ditemukan di Gunung Sinap.

Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Departemen Perhubungan (Dephub) Bambang S Ervan, sebelumnya menyatakan, ada 8 penumpang dan 2 pilot di pesawat itu diduga tewas.
Itulah 5 kecelakaan Pesawat Versi Permata FM®  , Semoga Menambah wawasan para sobat Permata FM® semuanya .. 


Terima Kasih
Unknown

Unknown

3 comments:

Jika Artikelnya Berguna Silahkan Copy Paste Asalkan Ikut Sertakan Sumbernya ... Silahkan Tinggalkan Kritik & Saran Anda Disini... !!!

Powered by Blogger.